Ketua DKM telah berkonsultasi dengan Ustadz Ardiansyah Ashri Husein, Lc. M.A, beliau adalah Ketua Indonesia Sharia Consulting Center, pakar fiqih ibadah maupun muamalah.

Solusi dari beliau atas masalah selisih kiblat 15 derajat di Masjid Al-Fatah adalah cukup dengan menggeser karpet jika hal itu mudah dilakukan. Dan alhamdulillah, Dewan Penasehat DKM serta jamaah Shubuh Masjid Al-Fatah pada tanggal 29/1/2020 juga setuju dengan hal tersebut. Spontan, para jamaah mengukur dan memperbaiki arah kiblat dengan kesadaran sendiri.

Alhamdulillah, kita masih memiliki ulama yang luas ilmunya sebagai tempat bertanya, bukan hanya mengandalkan informasi yang beredar di Internet. Adapun mengenai tinjauan akademisnya, hal ini telah dibahas dalam karya ilmiah berikut http://proceeding.unisba.ac.id/index.php/sosial/article/view/310
Dari abstraknya kami kutip:
Dari hasil penelitian ”ARAH KIBLAT UMAT ISLAM KOTA BANDUNG”, lebih dari 50% arah kiblatnya tidak tepat. Penyimpangannya berkisar antara 4° sampai 25°. Padahal setiap penyimpangan sebesar 1° saja sama dengan ± 100 km dari kiblat (Ka’bah). Berkaitan dengan hal itu, arah kiblat di masjid-masjid yang belum tepat itu hendaknya dapat diperbaiki. Karena memperbaiki arah kiblat masjid dengan mengubah bangunannya membutuhkan biaya yang besar dan waktu yang lama, maka pengubahan arah kiblat supaya menjadi tepat dapat dilakukan dengan mengubah posisi sajadah/shafnya saja.
Dengan ini, polemik melencengnya arah kiblat semoga dapat ditutup. Apabila masih belum puas, silakan konsultasi langsung dengan Ustadz Ardiansyah Ashri Husein, Lc. M.A, di Masjid Ad-Da’wah Sidomukti ba’ da Magrib tanggal 31/1/2020 selepas Kajian Jumat Malam.
‘